Pagi yang cerah itu aku berjalan menuju skeolahku. Jarak antara rumah dan sekolahku cukup dekat, jadi tak memakan waktu lama untuk berjalan kaki. Namun pagi ini aku melewati jalan yang berbeda dikarenakan jalan yang biasanya sedang di perbaiki.
�AAAAAAAAAAAAA� aku berteriak
Ada yang menjambak kerudungku!
�Siapa?!� aku berbalik dan terkejut.
�Aneh sekali tidak ada siapa-siapa, tapi tadi itu apa ya? Rasanya sakit sekali.� Gumamku sambil mengusap kepalaku yang sakit.
�Eh?! Rambutku rontok?�
Aku celingukan. Rasanya merinding sekali aku baru sekali ini berangkat sekolah melewati jalan ini. Dan ketika melihat pohon besar di sampingku aku mulai takut.
�Kuburan?!� aku sungguh takut.
KREKK! BRAK!
Dahan pohon besar itu patah dan jatuh tepat diatas batu nisan kuburan itu.
�Astaghfirullah! Lindungi aku Ya Tuhan!�
Aku lari sekencang mungkin. Menakutkan !
Aku masuk ke pagar sekolahku setengah lari. Aku masih shock dengan kejadian tadi. Aku melewati koridor kelas satu persatu, sampai di kelasku aku terkejut. Tiba-tiba pintu terbuka begitu saja dari dalam. Hingga membuatku terjatuh ke lantai.
�AMPUN JANGAN GANGGU SAYA! SAYA TIDAK TAHU APA-APA!JANGAN GANGGU SAYA LAGI!� aku berteriak sangat keras. Untung kondisi sekolah masih sepi.
�Hei.. kamu kenapa dek? Ini Mak Siti Cleaning Service sekolah!� suara itu menenangkanku.
�Eh Mak Siti. Saya kira tadi hantu soalnya tiba-tiba pintunya terbuka sendiri.�
�Ya Ampun masa� Mak Siti yang cantik begini dikira hantu.� Aku sedikit merasa malu.
�Lagi pula mana ada hantu keluar pagi-pagi begini dek?�
�Maaf ya Mak, tadi saya kelewat kaget.�
�Ya sudah kalau begitu Mak Siti mau lanjut bersih-bersih ke kelas sebelah.�
Aku terdiam. Tak menanggapi Mak Siti. Ada apa dengan hari ini??
�Lho Loudspeakernya kok tidak menyala ya?�
�AC nya juga tidak menyala bu, mungkin listriknya baru mati.�
�Wah pantas saja gerah Acnya mati ya?�
�Kalau begitu kita latihan soal dulu ya. heheheh.�
�Yah...�
�Hi..hi..hi..hi..�
�Ini suara dari mana?� tanya seorang temanku.
�Sepertinya dari loudspeaker.� Jawab temanku lainnya.
�Bu suaranya kok seram sih?� tanyaku pada bu guru.
�Lho bukannya masih listrik mati?� guruku ikut heran.
�Lagi pula laptop ibu sudah di shutdown. Kabel loudspeakernya juga tidak tertancap.� Jelas guruku.
�Ibu jangan bikin kita takut dong.� Sahut seorang temanku.
�Eh tapi benar lho kabelnya tidak tertancap.� Kata temanku lainnya.
Ada apa dengan hari ini? Gumamku di hati.
�Terus ini suara dari mana dong?� teman temanku mulai panik.
�Kalau di dengar suaranya memang dari loudspeaker.� Kataku sambil sedikit menutup telinga.
�Suaranya semakin mengerikan! Aku tidak tahan!� temanku berkata sedikit teriak.
�Tolong semua tenang dulu. ibu akan menanyakan ke Pak Husni tentang Loudspeakernya.� Kata guruku menenangkan suasana kelas.
Tiba-tiba suara itu berhenti.
�Suaranya berhenti!� teriak temanku.
�Aneh banget!�
�Alhamdulillah sudah berhenti. Sekarang kita lanjutkan pelajaran. Zila kamu kerjakan nomor satu ya!� kata guruku.
�Baik bu.� Balasku setengah lirih.
BLUGH!
�Suara apa lagi itu?� tanya guruku.
�Kamusnya Zila bu, jatuh!� kata temanku.
�Zila kamu ambil dulu kamusmu, lalu kerjakan soal di depan.�
�Baik bu.� Balasku singkat.
Sepertinya tadi kamusku ada di tengah meja. Gumamku.
Aku terkejut melihat halaman yang terbuka, dan kata- kata yang ber stabilo.
�doa Gebet n; Bitte f; - arwah Totengebet�
Rasanya aku tak pernah menstabilo kata-kata ini. Gumamku.
�Apa kalian enggak penasaran? Suara yang mengerikan tiba-tiba mengalun padahal listrik mati dan kabel loudspeaker tidak terhubung di laptop bu Yasmin?� temanku tiba-tiba angkat bicara saat kami makan di kantin.
�Sepertinya rumor tentang sekolah kita yang angker memang benar!� tambah temanku lainnya.
�Plis deh! Yang kayak begituan nggak usah di bahas lagi!� kata temanku yang ketakutan.
�Seharusnya kamu mulai membiasakan diri, jangan ketakutan seperti itu. Hal seperti tadi sering terjadi disini lho!�
Aku hanya diam menyimak pembicaraan teman-temanku.
�Peduli amat! Aku yakin tadi itu Cuma checksound atau apalah!�
�Checksound apaan? Kata kakakku yang dulu sering kok yang kayak gitu.�
�Katanya kesurupan masal sering terjadi ya?� tambah temanku lagi.
�Sebenarnya tadi pagi.. aku juga mengalami hal yang aneh.� Aku mulai angkat bicara.
�Ih Zila kamu kok ikut-ikut an sih!.� Sahut temanku.
�Tadi pagi aku berangkat lewat jalan yang berbeda, saat melewati pohon beasar yang ada kuburannya tiba-tiba ada yang menjambakku dari belakang. Anehnya saat berbalik tidak ada siapa-siapa. Tapi rambutku sampai rontok bahkan sakitnya masih terasa sekarang.� Terangku.
�Oh Pohon besar kuburannya simanis ya?� jawab temanku.
�Si Manis?� tanyaku heran.
�Yang kutahu disitu kuburannya simanis.�
�IH KALIAN KENAPA SIH KOK SUKA BANGET BAHAS GINIAN!� teriak temanku.
�Disitu memang terkenal angker, kamu jangan semabrangan lewat. Minimal bilang assalamualaikum kek gtu.�
�Gimana Zila kakak mu sudah ngasi kabar?�
�SMS ku belum dibalas. Aku coba telpon tapi HP nya tidak aktif.� Jelasku.
�Kamu kalau mau duluan gak papa kok.� Tambahku pada temanku.
�Beneran gak papa? Hati �hati ya aku duluan!�
Aku lelah menunggu. Kondisi sekolah semakin sepi, aku memeutuskan untuk pulang berjalan kaki.
Tiba-tiba ada sosok wanita berdiri di depanku. Siapa? Jangan.. jangan...
Dia menghadapku! Tersenyum.
�Pulang sekolah dek?� tanyanya padaku.
�Eh iya kak.� Jawabku merinding.
�Kok baru pulang jam segini?�
�Iya kak tadi ada ekstra kurikuler. Nunggu kakak saya jemput tapi kelamaan.�
�Malam-malam pulang sendirian bahaya lho dek!�
�Makasih kak, saya juga terpaksa gara-gara kakak saya kelamaan.�
�Kakak sendiri? Nunggu siapa?�
�Nggak kok, saya enggak nunggu siapa-siapa.�
�SOALNYA SAYA UDAH BIASA NUNGGU DISINI�
Sosok cantik itu berubah menjadi makhluk menyeramkan. Penuh darah.
Menatapku legam. Mata hitam itu, membuatku bergidik ngeri. Ia menyentuh pundak ku mendekat ke wajah ku sambil berbisik.
�Dengar... aku...ingin...ugh..�
ZROSHHHH. Darah mengalir dari mulutnya. Sangat banyak, sampai mambu membasahi rok ku.
�Ti..TIDAKKKKKK!!!� Aku berteriak keras, tiba-tiba semuanya gelap. Aku pingsan.
Aku tersadar di sebuah ruangan yang tak kukenali. Tiba-tiba Mak Siti datang menghampiriku.
�Alhamdulillah sudah sadar...� kata Mak Siti.
�Lho Mak Siti? Saya dimana?� tanyaku.
�Tenang dek ini rumah Mak Siti.�
�Apa yang terjadi? Rasanya saya...�
�Sudah sudah.. tidak perlu khawatir. Ini, minum dulu teh hangatnya!�
�Terimakasih ya Mak Siti, saya merepotkan lagi.�
�Tidak apa-apa dek. Mak Siti senang Adek ndak kenapa-napa.�
�Begitu dengar teriakan Mak Siti kaget dan langsung mencari darimana asalnya. Ternyata adek sudah pingsan di dekat pohon besar itu,langsung mak bawa kemari.� Jelas Mak Siti.
�Kalau boleh saya tahu, apa Mak Siti tahu sentang SiManis? Sepertinya kejadian ini ada hubungannya dengan Si Manis.� Tanyaku pada Mak Siti.
�Saya ingin tahu Mak, Sebenaranya siapa si Manis?�
�Si Manis ya? Sebenarnya tidak ada yang tahu siapa dia.�
�Dulu saat tsunami melanda daerah ini. Ditemukan mayat gadis di bawah pohon itu. Tak ada yang tahu dari mana asalnya. Akhirnya mayat itu dikuburkan di tempat dia ditemukan. Dibawah pohon besar itu.�
�Tak lama setelah si Manis dikuburkan, banyak kejadian aneh terjadi. Mulai dari orang melihat sosoknya bergentayangan, hingga terjadi kesurupan masal di sekolah. Untuk mengantisipasi hal itu dulu sering dilakukan Yasinan tiap pagi, kejadian itu mulai tak pernah ada lagi. Sampai ada pergantian kepala sekolah, kepala sekolah yang baru merasa bahwa yasinan itu mengurangi jam belajar siswa. Sejak saat itu kegiatan Yasinan tidak pernah dilakukan lagi.� Tambah Mak Siti.
Aku terdiam. Berfikir. Aku mulai paham. Sepertinya semua kejadian hari ini memang berkaitan.
�Sepertinya Si Manis ingin menyampaikan pesan melalui saya Mak.�
�Menyampaikan pesan?� tanya Mak Siti.
�Saya rasa sudah saatnya kegiatan Yasinan aktif kembali, besok saya akan menyampaikan hal ini kepada kepala sekolah.�
Februari 05, 2020
Si Manis
By ㅤㅤ